Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa investasi di saham IPO berisiko tinggi. Dari 198 saham yang terdaftar, 39,4% mengalami penurunan nilai. Sektor finansial menunjukkan hasil terbaik, dengan mayoritas saham naik lebih dari 90%. Investor perlu berhati-hati dan melakukan riset sebelum berinvestasi untuk menghindari kerugian.
Sorotan:
00:15 Analisis saham Bukalapak menunjukkan bahwa kinerja fundamentalnya kurang baik, mengakibatkan penurunan harga saham yang signifikan setelah IPO. Hal ini membuat banyak investor merasa kapok berinvestasi di saham digital ini.
-Persaingan di sektor e-commerce Indonesia sangat ketat, dengan Tokopedia dan Shopee mendominasi pasar. Bukalapak berpotensi hanya berada di posisi ketiga atau kelima.
-Riset yang dilakukan menunjukkan bahwa ada 198 saham yang IPO di Bursa Efek sejak 2018, namun tidak semua saham menunjukkan kinerja yang baik setelah listing.
-Beberapa saham seperti milik Wulan Guritno dan perusahaan tambang nikel juga mengalami penurunan harga yang dramatis, menunjukkan risiko yang tinggi dalam investasi saham saat ini.
04:04 Saham di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan yang signifikan, dengan hampir 42 persen nilai saham hilang dalam waktu kurang dari setahun. Masyarakat, terutama investor milenial, semakin takut untuk berinvestasi di saham-saham tersebut.
-Investor milenial merasa khawatir untuk membeli saham karena fluktuasi nilai yang tinggi dan ketidakpastian pasar. Ini menyebabkan mereka lebih berhati-hati dalam berinvestasi.
-Bursa Efek Indonesia tidak selalu disalahkan atas penurunan nilai saham, karena mekanisme pasar juga berperan dalam menentukan nilai saham. Investor harus memahami cara kerja pasar.
-Data menunjukkan bahwa dari 198 emiten, mayoritas mengalami kenaikan yang signifikan di hari pertama IPO. Ini menunjukkan bahwa tidak semua saham berisiko tinggi jika dipilih dengan tepat.
08:07 Hasil riset menunjukkan bahwa sektor finansial memiliki peluang hijau di hari pertama sebesar 78 persen, sementara sektor lain seperti kesehatan dan teknologi mencapai 100 persen. Data ini memberikan indikasi penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik.
-Sektor kesehatan dan teknologi menunjukkan performa yang sangat baik dengan 100% hijau di hari pertama, memberikan peluang besar bagi investor.
-Analisis sejak tahun 2018 menunjukkan bahwa 120 dari 198 perusahaan memiliki kinerja positif, membuktikan adanya potensi pertumbuhan jangka panjang.
-Pentingnya pemeringkatan kinerja Bursa Efek yang dapat membantu investor dalam menilai nilai investasi mereka dan membuat keputusan yang lebih tepat.
13:41 Kinerja Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 hingga 2021 menunjukkan bahwa hanya 60% dari investor yang berhasil, yang menandakan risiko tinggi dalam investasi saham. Hal ini mengindikasikan perlunya analisis mendalam sebelum berinvestasi di pasar saham.
-Analisis yang mendalam diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan di Bursa Efek. Ini penting agar investor tidak hanya melihat angka lulus atau gagal.
-Risiko investasi di Bursa Efek harus diperhitungkan dengan baik, karena ada kemungkinan 40% untuk mengalami kerugian. Ini menunjukkan bahwa tidak semua saham memberikan hasil yang memuaskan.
-Sektor finansial menunjukkan performa yang lebih baik, dengan banyak saham mengalami kenaikan signifikan sejak 2018. Ini menunjukkan adanya potensi keuntungan yang lebih tinggi di sektor ini.
16:18 Sektor finansial menunjukkan potensi investasi yang tinggi dengan hanya 14 persen saham yang mengalami kerugian, menjadikannya lebih menarik daripada judi koin. Data menunjukkan peluang return yang lebih baik di sektor ini dibandingkan sektor lain.
-Investasi di sektor finansial memiliki probabilitas return yang lebih tinggi, dengan analisis menunjukkan 80% kemungkinan menang. Ini berdasarkan data riset yang kuat.
-Sektor properti memiliki risiko tinggi, dengan 63 persen perusahaan IPO dari sektor ini justru mengalami kerugian. Ini membuat investor perlu lebih berhati-hati.
-Ada kekhawatiran mengenai harga aset yang tidak realistis di sektor properti, seperti rumah kecil yang dijual dengan harga tinggi. Hal ini dapat menjadi jebakan bagi investor.